Senin, 15 Juli 2013

""SEPEDA BARU REFAN'''

Pagi itu Refan berangkat sekolah.Sesampainya di sekolah ia melihat Dimas dan Dion sedang bercderita-cerita. lalu Dimas berkata kepada Dion."Kira-kira papaku beliin apa ya sepulangnya ia dari Jakarta?",ucap Dimas kepada Dion dengan nada agak sombong."Mungkin papa mu beliin kamu bola kalau enggak pun baju bola",jawab Dion."Hemm...maunya aku sih sepeda baru",ucap Dimas."Ya..terserah",jawab Dion dengan singkat.Rupanya Refan mendengar semua percakapan Dimas dan Dion. Dia merasa iri dengan Dimas karena ia ingin mempunyai sepeda baru sejak kelas 2 SD,tetapi ayahnya tidak mampu membelika ia sepeda. Sebab ayahnya bekerja sebegai tukang bangunan dan ibunya penjual nasi kuning di daerah tempat tinggalnya. Lalu tak lama ia berfikir sejenak,dalam hatinya ia berkata.”Jika aku meminta dibeliin sepeda kepada ayahku,apa aku harus memaksanya ya?”,kata hatinya dengan muka termenung. Tiba-tiba Farhan mengagetkan Refan yang sedang termenung tadi. “Hei kawan...”,tegur Farhan “Eh...iya ada apa?”,jawab Refan dengan nada agak terkejut “Kok hari ini kamu aneh sih?”,tanya Farhan “Hemm...aneh gimana?”,Reifan tanya balik ke Farhan “Kamu tu tadi termenung,emang ada apaan”,jawab Farhan dengan nada agak bingung “Aku berfikir,misalnya aku meminta kepada ayahku untuk dibeliin sepeda apakah ayahku sanggup,dan bila tidak apa aku harus memaksa?”cerita Refan panjang lebar ke Farhan. “Terus...sekarang kamu kepingin sepeda ya?”,tanya Farhan. “Iya,tapi sekarang aku harus sabar”,jawab Refan. “ betul tu”,jawab Farhan singkat. Teng...!Teng...!Teng...!,bel sekoalh berbunyi,anak-anak langsung berbaris di depan kelasnya masing-masing Teng...!Teng...!Teng...! Bel pulang sekolah berbunyi,anak-anak berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing,lalu Reifan dan Farhan pulang bersama-sama,mereka berdua selalu bersama-sama karena mereka sangat akrab.Lalu sesampai mereka di warung ibunya Refan,mereka makan bareng. “Enak..”,jawab Farhan. “Makasih”,ucap Refan. “Yoi...”,jawab Farhan. Sehabis mereka makan siang di warung ibunya Refan,mereka berdua bermain bersama di tama rumah Farhan.Tampak muka Refan sedikit iri melihat Farhan bermain menggunakan sepeda,tetapi ia selalu bersabar,tak ada kata bertengkar untuk mereka berdua.Ketika selesai bermain,Farhan meminjamkan sepedanya kepada Refan,dan Refan pun mencoba sepeda milik Farhan,ketika ia mencoba,ia terjatuh karena saking senangnya bermain sepeda milik Farhan.Lalu Farhan berlari menghampiri Refan. “Kamu tida apa-apa kan?”,tanya Farhan. “HAHAHAHA....”,jawab Refan dengan tertawa “Kok malah ketawa?”,tanya Farhan lagi. “Aku ketawa lait muka kamu memerah,aku nggak apa-apa kok Cuma lecet sedikit”,jawab Refan dengan nada tertawa “Tapi kamu nggak apa-apakan?”,tanya Farhan lagi “iyaa...pulang yuk udah mau maghib”,ajak Refan “ayo..”,jawab Farhan Setelah puas bermain,mereka berdua pulang ke rumah masing-masing dan mereka pulang bersamaan. Pagi hari Refan dan Farhan pergi ke sekolah bersama-sama. Sesampainya di sekolah mereka berjalan bersama-sama untuk menuju kelas mereka. Ketika di depan ambang pintu Refan dikagetkan dengan Rio,Febry,Febi,Indah,Nabila,dan Gusti. Mereka berenam mengagetkan Refan karen ingin mengajak Refan perjajian ketemuan. Dan akan dibuat pertemuan. Pada siang hari Refan mencari ibu dan ayahnya,tetapi tidak ada bertemu,akhirnya Refan terpaksa pergi tanpa pamit kepada ayah dan ibunya. Ketika Refan pergi ketempat yang diajak anak 6 tadi,menurut dia tempat sedikit aneh,suasananya sepi dan agak gembira. Refan pun sampai di Taman Bermain Angrek yang mereka tadi rencanakn. Ketika Refan melihat tidak ada satu pun seseorang cuma ada orang-orang yang bermain di situ. Tanpa putus asa Refa masih berjalan menelusuri ke dalam taman,tak sabar rupanya Refan memasuki sebuah acar. Refan terkejut ketika Rio dan Febry mengagetkannya,tiba-tiba Rio menutu mata Refan dengan sebuah kain dan membawanya ke sebuah stan kecil. Ketika di buka mata Refan,Refan menangis karena senang semua berada di stan tersebut,dia merasa senang semuanya ingat dengan hari ulang tahunnya yang ke 12. “Makasih semuanya”,sambil menangis dan memeluk ibunya “Iya..”,jawab 6 anak tadi dengan kompak. “Refan ini hadiah dariku,tolong diterima ya?”,jawab Indah dengan menjulurkan kado yang dibungkusnya. “Oh iya ini dari kami berdua”,ucap Rio sambil membrikan kadonya kepada Refan “Iya semua makasih ya?”,jawab Refan sambil terisak. “Hmmm...Ref kado ku menyusul besok ya?”,ucap Farhan kepada Refan “Yoi...”,jawab Refan. Treng... Treng....Treng “emm sepeda siapa tu?”,tanya Rio sambil senyum kepada Refan. “Siapa ya...ayooo?hahahaha”,sambil tertawa geli Febry dan Farhan “Hallo anak-anak ayah datang”,ayah menyambut mereka yang ada di taman sambil menggerek sepeda. “AAAYYYAAHHH....”,teriak Refan senang. “Iya nak”,jawab ayanh dengan senang. “Makasih banyak ya Yah,Ayah udah beliin sepeda,Refan benar-benar senang”,tanda terima kasih Refan kepada ayahnya. “Tapi jangan lupa sholat dan giat belajar ya nak”,ucap ayah kepada Refan “ iya ayah”,jawab Refan Setelah merayakan ulang tahunnya yang ke 12,Refan merasa senang telah mendapatkan kado dan sepeda. Dia sekarang sadar kalau orang ingin mencapai sesuatu harus berusaha dan meraihnya dengan bersabar,insyaallah pasti akan tercapai dan bukan malah berputus asa ya teman....